بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
1. Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang.
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
2. Segala puji-pujian untuk Allah, Pemelihara semesta alam.
Al Fatihah artinya ialah pembukaan .
Surat inipun dinamai fatihatul-kitab, yang berarti pembukaan kitab ,
karena kitab Al Qur'an dimulai atau dibuka dengan surat ini .Dia yang
mulai ditulis di dalam Mushhaf , dan dia yang mulai dibaca ketika
tilawatil Qur'an , meskipun bukan dia surat yang mula-mula diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Nama Surat Al Fatihah ini memang telah mashur sejak permulaan nubuwwat.
Adapun tempat dia diturunkan , pendapat yang lebih kuat ialah yang
menyatakan bahwa surat ini diturunkan di Mekkah. Al Wahidi menulis di
dalam kitabnya Asbabun Nuzul dan As Tsa'labi di dalam tafsirnya
riwayat dari Ali bin Abu Thalib , dia berkata bahwa kitab ini
diturunkan di Mekkah, dari dalam suatu perbendaharaan di bawah 'Arsy.
Menurut suatu riwayat lagi dari Abu Syaibah di dalam Al Mushannaf dan
Abu Nu'aim dan Al Baihaqi di dalam Dalailun Nubuwwah,dan As Tsa'labi
dan Al Wahidi dari hadits Amer bin Syurahail , bahwa setelah
Rasulullah SAW mengeluhkan pengalamannya di dalam gua itu setelah
menerima wahyu pertama, kepada Khadijah, lalu beliau dibawa oleh
Khadijah kepada Waraqah, maka beliau ceritakan kepadanya, bahwa
apabila dia telah memencil seorang diri didengarnya suara dari
belakangnya: "Ya Muhammad, Ya Muhammad, Ya Muhamad ! Mendengar suara
itu akupun lari." Maka berkatalah Waraqah : "Jangan engkau berbuat
begitu, tetapi jika engkau dengar suara itu , tetap tenanglah engkau,
sehingga dapat engkau dengar apa lanjutan perkataannya itu ".
Selanjutnya Rasulullah SAW berkata: "Maka datang lagi dia dan
terdengar lagi suara itu : "Ya Muhammad ! Katakanlah :
Bismillahir-Rahmanir-Rahim, Alhamdulillahi-Rabbil`Alamin,sehingga
sampai kepada Waladh-Dhaalin".
Demikian Hadits itu.
Abu Nu'aim di dalam Ad Dalaail meriwayatkan pula tentang seorang
laki-laki dari Bani Salamah, dia berkata : "Tatkala pemuda - pemuda
Bani Salamah masuk Islam , dan Islam pula anak dari Amer Jumawwah,
berkatalah istri Amer itu kepadanya : "Sukakah engkau mendengarkan
dari ayah engkau sesuatu yang telah diriwayatkan dari padanya ?"
Anak itu lalu bertanya kepada ayahnya apakah agaknya riwayat tersebut
lalu dibacanya :"Alhamdulillahi Rabbil `Alamin" sampai ke akhir ayat.
Sedang kejadian itu ialah di Mekkah.
Ibnu Al Anbari pun meriwayatkan bahwa dia menerirna riwayat dari
Ubadah bin As Shamit bahwa surat Fatihatul-Kitab ini memang diturunkan
di Mekkah.
Sungguhpun demikian ada juga satu riwayat yang diterima oleh
perawi-perawinya dari Mujahid , bahwa beliau ini berpendapat bahwa
surat ini diturunkan di Madinah.
Tetapi, entah karena sengaja hendak mengumpulkan di antara dua
pendapat, ada pula segolongan yang menyatakan bahwa Surat diturunkan
dua kali, pertama di Mekkah, kemudian diturunkan sekali lagi di
Madinah.
Tetapi menjadi lebih kuatlah pendapat golongan yang terbesar tadi bila
kita ingat bahwa sembahyang lima waktu mulai di fardhukan ialah sejak
di Mekkah , sedang sembahyang itu dianggap tidak sah kalau tidak
membaca Al Fatihah menurut Hadits :
"Tidaklah sah sembahyang bagi siapa yang tidak membaca Fatihatul
Kitab." Hadits ini dirawikan oleh Al Jama'ah, dari Ubadah bin as
Shamit.
بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
1. Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang.
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
2. Segala puji-pujian untuk Allah, Pemelihara semesta alam.
Al Fatihah artinya ialah pembukaan .
Surat inipun dinamai fatihatul-kitab, yang berarti pembukaan kitab ,
karena kitab Al Qur'an dimulai atau dibuka dengan surat ini .Dia yang
mulai ditulis di dalam Mushhaf , dan dia yang mulai dibaca ketika
tilawatil Qur'an , meskipun bukan dia surat yang mula-mula diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Nama Surat Al Fatihah ini memang telah mashur sejak permulaan nubuwwat.
Adapun tempat dia diturunkan , pendapat yang lebih kuat ialah yang
menyatakan bahwa surat ini diturunkan di Mekkah. Al Wahidi menulis di
dalam kitabnya Asbabun Nuzul dan As Tsa'labi di dalam tafsirnya
riwayat dari Ali bin Abu Thalib , dia berkata bahwa kitab ini
diturunkan di Mekkah, dari dalam suatu perbendaharaan di bawah 'Arsy.
Menurut suatu riwayat lagi dari Abu Syaibah di dalam Al Mushannaf dan
Abu Nu'aim dan Al Baihaqi di dalam Dalailun Nubuwwah,dan As Tsa'labi
dan Al Wahidi dari hadits Amer bin Syurahail , bahwa setelah
Rasulullah SAW mengeluhkan pengalamannya di dalam gua itu setelah
menerima wahyu pertama, kepada Khadijah, lalu beliau dibawa oleh
Khadijah kepada Waraqah, maka beliau ceritakan kepadanya, bahwa
apabila dia telah memencil seorang diri didengarnya suara dari
belakangnya: "Ya Muhammad, Ya Muhammad, Ya Muhamad ! Mendengar suara
itu akupun lari." Maka berkatalah Waraqah : "Jangan engkau berbuat
begitu, tetapi jika engkau dengar suara itu , tetap tenanglah engkau,
sehingga dapat engkau dengar apa lanjutan perkataannya itu ".
Selanjutnya Rasulullah SAW berkata: "Maka datang lagi dia dan
terdengar lagi suara itu : "Ya Muhammad ! Katakanlah :
Bismillahir-Rahmanir-Rahim, Alhamdulillahi-Rabbil`Alamin,sehingga
sampai kepada Waladh-Dhaalin".
Demikian Hadits itu.
Abu Nu'aim di dalam Ad Dalaail meriwayatkan pula tentang seorang
laki-laki dari Bani Salamah, dia berkata : "Tatkala pemuda - pemuda
Bani Salamah masuk Islam , dan Islam pula anak dari Amer Jumawwah,
berkatalah istri Amer itu kepadanya : "Sukakah engkau mendengarkan
dari ayah engkau sesuatu yang telah diriwayatkan dari padanya ?"
Anak itu lalu bertanya kepada ayahnya apakah agaknya riwayat tersebut
lalu dibacanya :"Alhamdulillahi Rabbil `Alamin" sampai ke akhir ayat.
Sedang kejadian itu ialah di Mekkah.
Ibnu Al Anbari pun meriwayatkan bahwa dia menerirna riwayat dari
Ubadah bin As Shamit bahwa surat Fatihatul-Kitab ini memang diturunkan
di Mekkah.
Sungguhpun demikian ada juga satu riwayat yang diterima oleh
perawi-perawinya dari Mujahid , bahwa beliau ini berpendapat bahwa
surat ini diturunkan di Madinah.
Tetapi, entah karena sengaja hendak mengumpulkan di antara dua
pendapat, ada pula segolongan yang menyatakan bahwa Surat diturunkan
dua kali, pertama di Mekkah, kemudian diturunkan sekali lagi di
Madinah.
Tetapi menjadi lebih kuatlah pendapat golongan yang terbesar tadi bila
kita ingat bahwa sembahyang lima waktu mulai di fardhukan ialah sejak
di Mekkah , sedang sembahyang itu dianggap tidak sah kalau tidak
membaca Al Fatihah menurut Hadits :
"Tidaklah sah sembahyang bagi siapa yang tidak membaca Fatihatul
Kitab." Hadits ini dirawikan oleh Al Jama'ah, dari Ubadah bin as
Shamit.
Komentar
Posting Komentar
Laporkan kepada kami bila ada kesalahan penulisan teks melalui form komentar di bawah ini