Tafsir Al Qur'an Surat Ali Imran Ayat 2

ali imran

Artinya : "Allah--tidak ada Tuhan melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri". (QS. 3:2)

Ayat ini menegaskan bahwa Tuhan yang berhak disembah tidak lain hanyalah Allah SWT yang hidup kekal, terus menerus mengatur dan menjaga makhluk-Nya. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Tafsir Al Qur'an Surat Al Baqarah Ayat 255 sebagai berikut :

2:255

Artinya : "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar". (QS. Al Baqarah : 255)

Dalam ayat ini Allah swt. menjelaskan bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak ada Tuhan selain Dia, hanya Dia sajalah yang berhak disembah. Adapun tuhan-tuhan yang lain yang disembah oleh sebagian manusia dengan alasan yang tidak benar memang banyak jumlahnya. Akan tetapi Tuhan yang sebenarnya hanyalah Allah semata-mata. Hanya Dialah Yang Hidup abadi, yang ada dengan sendiri-Nya dan Dia pulalah yang selalu mengatur makhluk-Nya tanpa ada kelalaian sedikit pun.

Kemudian ditegaskan lagi bahwa Allah swt. tidak pernah mengantuk. Orang yang berada dalam keadaan mengantuk tentu hilang kesadarannya sehingga ia tidak akan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik padahal Allah swt. senantiasa mengurus dan memelihara makhluk-Nya dengan baik, tidak pernah kehilangan kesadaran atau pun lalai.

Karena Allah swt. tidak pernah mengantuk, sudah tentu Ia tidak pernah tidur karena mengantuk adalah permulaan dari proses tidur. Dan orang yang tidur lebih banyak kehilangan kesadaran daripada orang yang mengantuk.

Sifat Allah yang lain yang disebutkan dalam ayat ini ialah bahwa Dialah yang mempunyai kekuasaan dan yang memiliki apa yang ada di langit dan di bumi. Dialah yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang tak terbatas sehingga Dia dapat berbuat apa yang dikehendaki-Nya. Semuanya ada dalam kekuasaan-Nya sehingga tidak ada suatu pun dari makhluk-Nya meskipun nabi-nabi dan para malaikat dapat memberikan pertolongan kecuali dengan izin-Nya apalagi patung-patung yang oleh orang-orang kafir dianggap sebagai penolong-penolong mereka.

Yang dimaksud dengan "pertolongan" atau "syafaat" dalam ayat ini ialah pertolongan yang diberikan oleh nabi kepada umatnya di hari kiamat untuk mendapatkan keringanan atau kebebasan dari hukuman Allah. Syafaat itu hanyalah akan berhasil apabila Allah memerintahkannya atau mengizinkannya.

Sifat Allah yang lain yang disebutkan dalam ayat ini ialah bahwa Allah senantiasa mengetahui apa saja yang terjadi di hadapan dan di belakang makhluk-Nya, sedang mereka tidak mengetahui sesuatupun dari ilmu Allah, melainkan sekedar apa yang dikehendaki-Nya untuk mereka ketahui. Kursi Allah (yaitu ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dan Allah tiada merasa berat sedikit pun dalam memelihara makhluk-Nya yang berada di langit dan di bumi, dan di semua alam ciptaan-Nya. Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Mereka tidak mengetahui ilmu Allah swt. kecuali apa yang telah dikehendaki-Nya untuk mereka ketahui. Dengan demikian, yang dapat diketahui oleh manusia hanyalah sekedar apa yang dapat dijangkau oleh pengetahuan yang telah dikurniakan Allah kepada mereka, dan jumlahnya amat sedikit dibanding dengan ilmu-Nya yang luas. Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya:

رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

Artinya:

....dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. (Q.S Al Isra': 85)

Komentar